Halaman

Sabtu, 26 Januari 2013

Tips Melamar Pekerjaan



Beberapa tips melamar pekerjaan :
  1. Lamar pekerjaan yang anda minati dan yakin mampu melaksanakan.
  2. Buatlah surat lamaran yang terkesan individual/personal khusus untuk perusahaan yang dimaksud jangan membuat surat lamaran yang sudah diformat secara standard atau meniru /jiplak mentah-mentah dari buku.
  3. Usahakan surat tsb singkat , faktual dan menarik dengan bahasa yang jelas dan penampilan yang menarik dalam arti : rapi ( tidak ada kesalahan dalam ejaan atau tatabahasa), bersih ( tinta hitam diatas kertas putuh, jangan ada koreksi seperti tippex atau perbaikan dengan pensil/bolpoin sebaiknya ketik dan cetak ulang saja ) dan selalu berusaha ditujukan kepada seseorang tertentu ( nama dan /atau jabatan yang spesifik ).
  4. Surat lamaran maksimal hanya satu halaman, selalu disertai resume/ C.V. (curriculum vitae) anda dan memberi impresi pertama yang positif tentang anda.
  5. Resume /C.V. anda sebaiknya memberi detil tentang dirimu mencakup latar belakang pendidikan, ketrampilan-ketrampilan yang anda miliki, pengalaman kerja ( full-time atau part-time atau free lance yg memberi anda kompetensi tertentu untuk melakukan suatu pekerjaan ), aktivitas (organisasi, masyarakat, olah raga ,dsb) dan prestasi – prestasi ( disekolah maupun luar sekolah) yang pernah anda raih. . Ciri resume / C.V. yang baik adalah : rapi, simpel, jujur dan akurat . Sebaiknya bersih dan disusun agar penyampaian informasi menarik dan mudah dibaca. Berilah jarak ( margin) pada semua sisi resume/c.v anda sebesar 1″ ( minimal 1/2″ kalau anda kekurangan space untuk mengisi informasi tentang diri anda.) Bagian putih ini membuat resume anda menarik, bersih dan mudah dibaca sekaligus memberi tempat bagi pembaca untuk membubuhkan catatan langsung pada resumemu. Gunakan kertas dan tinta yang sama dengan surat lamarannya.
  6. Proof read ulang surat lamaran dan resume/C.V. anda Pastikan bahwa tidak ada kesalahan Tipografis, tatabahasa/ grammar, bahasa yang diulang-ulang/repetitif, layout yang kurang rapi (miring atau tidak lurus) ataupun kesalahan lain. Suatu kesalahan dalam ejaan saja bisa menyebabkan anda kehilangan kesempatan yang penting untuk memperoleh pekerjaan.
  7. Silahkan membaca buku/literatur yang tersedia di toko-toko buku. Banyak yang mengulas cara-cara dan kiat yang efektif dalam menulis surat lamaran , resume/C.V. maupun wawancara.

Pencari Kerja

Melakukan Follow-Up

Setelah CV Anda tersusun, CV Anda harus menemukan jalan menuju ke sebanyak mungkin perusahaan/organisasi yang sesuai. Herannya, ada banyak orang telah menyusun CV tapi tidak mengirimkannya, seolah-olah panggilan wawancara bisa datang dengan sendirinya.

Kepada siapa Anda mengirimkan CV? Anda harus mempelajari piramida pemasaran. CV Anda sebaiknya ditujukan kepada seseorang yang dapat:
  • Memberikan Anda tawaran kerja
  • Mereferensikan Anda kepada seseorang yang dapat memberikan tawaran kerja
  • Menginformasikan Anda tentang lowongan kerja
  • Mereferensikan Anda kepada seseorang yang dapat memberi saran tentang pekerjaan potensial.
  • Untuk mendapat panggilan wawancara berarti Anda harus menceritakan kepada orang sebanyak-banyaknya bahwa Anda mencari karir yang lebih baik. Bila CV Anda hanya tergeletak di atas meja di rumah Anda, begitu pun karir Anda.
Setelah mengirim CV Anda, masih ada hal-hal yang perlu Anda lakukan, yaitu:
  1. Menyiapkan referensi
  2. Memonitor CV Anda
  3. Membuat daftar prospek
  4. Melalukan follow-up
  5. Follow-up melalui telepon
  6. Follow-up melalui surat

1. Menyiapkan Referensi

Dalam CV, pelamar kerja sering mencantumkan beberapa nama orang untuk referensi. Tentunya orang-orang yang ada dalam referensi akan memberi penilaian baik terhadap si pelamar kerja. Jika tidak, pasti nama mereka tidak akan dicantumkan. Staf penyeleksi tahu betul akan hal ini. Karena itu, referensi dianggap tidak penting pada tahap awal seleksi. Perusahaan/organisasi baru akan meminta referensi setelah wawancara dengan pelamar kerja dilakukan. Tujuannya untuk mengkonfirmasi beberapa informasi yang didapat dari hasil wawancara. Dengan demikian, di dalam CV sebenarnya tidak perlu menyebutkan nama-nama pemberi referensi. Jika referensi tidak diminta, cukup Anda menulis: “Referensi akan disediakan jika diminta” atau “References available on request”.

Sebaiknya Anda memberi nama pemberi referensi benar-benar di tahap akhir penyeleksian. Lebih baik Anda menunda sampai wawancara selesai, karena pada saat itu, selain Anda telah memberi banyak informasi mengenai diri Anda, Anda juga telah mendapat banyak informasi tentang pekerjaan dan perusahaan/ organisasi tersebut. Dengan informasi yang sudah Anda dapatkan, Anda bisa tahu kandidat macam apa yang mereka cari. Kemudian Anda dapat menentukan pemberi referensi mana yang paling cocok untuk menginformasikan kepada calon atasan Anda tentang aspek-aspek positif diri Anda yang dianggap ideal oleh mereka.

Yang bisa Anda lakukan setelah selesai menyusun CV, adalah menyiapkan referensi untuk diri Anda sendiri. Apa yang Anda ingin atasan Anda katakan tentang diri Anda? Apa yang akan Anda lakukan untuk menonjolkan prestasi kerja Anda? Setelah Anda menentukannya, Anda bisa menghubungi calon pemberi referensi dan memberitahu kepadanya keinginan, rencana, dan kegiatan terbaru yang berhubungan dengan karir Anda.

Setelah Anda menginformasikan rencana Anda kepada pemberi referensi, ingatkanlah kembali kinerja Anda dengan mengatakan kalimat seperti: “Seperti yang Anda ketahui, saya pernah melakukan “x”, yang menurut Anda baik karena...” Setelah itu, pastikan bahwa mereka memiliki salinan CV Anda agar mereka ingat akan prestasi Anda. Hal yang penting untuk diingat adalah ketika Anda ingin berganti karir, tekankanlah aspek-aspek kerja dan keahlian Anda yang berhubungan dengan keinginan Anda.


2. Memonitor Curriculum Vitae Anda

Pastikan bahwa Anda ingat CV mana yang telah Anda kirim dan ke perusahaan apa. Ini kedengarannya mudah, namun banyak pelamar yang lupa melakukannya. Sebaiknya untuk setiap pekerjaan yang dilamar, Anda menyimpan satu berkas dokumen yang minimal terdiri dari iklan lowongan perkerjaan tersebut, surat lamaran dan CV Anda. Bisa juga dilengkapi dengan profil perusahaan atau informasi yang berhubungan dengan perusahaan/organisasi.

Jangan anggap enteng hal ini. Jika Anda mendapat panggilan interview, Anda bisa mempersiapkan diri Anda dengan membaca kembali berkas-berkas tersebut. Yang juga perlu dilakukan adalah mencatat tanggal lamaran dikirim dan panggilan wawancara kerja. Dari catatan itu, Anda akan tahu rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh berbagai perusahaan/organisasi untuk merespon lamaran yang masuk.


3. Membuat Daftar Prospek

Untuk melihat dengan cepat semua berkas lamaran Anda, sebaiknya Anda membuat sebuah daftar prospek, bisa dengan bantuan komputer atau tulis tangan. Daftar ini memuat informasi tentang nama kontak, posisi atau jabatan, alamat, nomor telepon, tanggal komunikasi Anda.

Semua informasi dan jadwal penting Anda sebaiknya ditulis dalam satu daftar seperti di bawah ini.


Tiga kolom pertama berisi nama kontak, nama perusahaan serta alamat dan nomor teleponnya. Kolom keempat berisi sumber informasi lowongan kerja, misalnya dari iklan di koran atau situs internet, jasa pencari kerja [headhunter] dan informasi dari jaringan relasi Anda [networking]. Kolom kelima sampai kedelapan memuat tanggal kirim CV, follow-up, interview, dan surat terima kasih [pasca intreview]. Tanggal yang dicatat pada kolom-kolom ini bukan hanya kegiatan yang telah dilakukan tetapi juga yang akan dilakukan. Pada kolom kesembilan, Anda bisa memberi keterangan atau informasi tambahan untuk sekedar mengingatkan Anda sendiri.


4. Melakukan Follow-Up

Setelah surat lamaran dan CV Anda dikirim, sebaiknya Anda melakukan follow-up atau tindak lanjut. Tujuannya, untuk memastikan apakah CV sudah diterima, atau apakah lowongan tersebut masih tersedia. Ada dua teknik untuk melakukan follow-up, yakni via telepon dan surat. Bilamana memungkinkan, lakukanlah follow-up melalui telepon karena jawaban bisa didapat dengan cepat. Namun jika Anda tidak tahu nama dan nomor telepon perusahaan/organisasi, karena tidak tercantum dalam iklan lowongan, atau jika dalam iklan lowongan disebutkan bahwa Anda tidak boleh menelepon, maka follow-up harus dilakukan via surat.

Follow-up setelah interview biasanya dilakukan dengan mengirim surat terima kasih atau biasa disebut surat pasca interview. Yang perlu disampaikan dalam surat ini, pertama, tentunya Anda berterimakasih kepada orang-orang yang meluangkan waktunya untuk mewawancarai Anda. Selain itu, secara singkat Anda ingatkan kembali kemampuan Anda yang bisa menjawab kebutuhan perusahaan atau yang bisa memberi kontribusi bagi perusahaan. Anda juga bisa memberi info tambahan yang belum Anda sampaikan dalam interview, atau solusi untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi perusahaan.


5. Follow-Up Melalui Telepon

Untuk follow-up melalui telepon, sebaiknya Anda menghubungi orang yang Anda sebutkan [tujukan] dalam surat lamaran kerja Anda. Karena biasanya telepon akan di-screening oleh Sekretaris atau Operator, maka Anda harus menggunakan trik. Misalnya, Anda bisa mengatakan, “Halo, saya Ani Tyas. Bisakah saya bicara dengan Simon Pickard?” [“Hello, this is Ani Tyas. May I speak to Simon Pickard?”] Dengan mengucapkan nama depan dan belakang tanpa menggunakan kata sapaan Mr. atau Pak, bisa memberi kesan bahwa Anda selevel dengan orang yang ingin Anda hubungi dan karena itu mungkin lebih diperhatikan.

Jika Anda mendapat informasi lowongan tersebut dari rekannya, pastikan bahwa hal ini yang Anda sampaikan pertama kali. Cara ini bisa meningkatkan kredibilitas Anda.

Setelah memperkenalkan diri Anda, tanyakan apakah ia sudah menerima CV Anda, kemudian tanyakan apakah ada pertanyaan yang ingin ia tanyakan. Jika orang itu nampak tertarik dan kelihatan ada peluang untuk interview, buatlah jadwal untuk bertemu. Katakan bahwa Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang pekerjaan dan perusahaan/organisasi itu. Jangan lupa untuk mengulang tempat, tanggal, dan jam pertemuan tersebut untuk memastikan bahwa informasi yang Anda catat tidak keliru. Ada baiknya Anda menggunakan catatan telepon seperti di bawah ini:



6. Follow-Up Melalui Surat

Jika Anda tidak bisa menelpon karena dalam iklan hanya tertulis alamat PO Box atau tertulis “no phone calls”, maka follow-up harus dilakukan melalui surat. Pastikan surat Anda dibuat dengan singkat dan jelas dan berisi:
  • Anda menulis surat untuk menanyakan apakah CV Anda sudah diterima atau belum
  • Anda masih tertarik dengan lowongan tersebut karena alasan A, B, C
  • Anda memiliki pengalaman dan keterampilan X, Y, Z yang cocok untuk pekerjaan tersebut dan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan
  • Anda berharap diberikan kesempatan untuk bertemu untuk menjelaskan kontribusi yang dapat Anda berikan bagi perusahaan.

Contoh follow-up surat bisa dilihat di bawah ini:



Kemudian karena HRD atau staf yang mendapat tugas menyeleksi adalah orang sibuk, sebaiknya Anda memberi cara yang mudah bagi mereka untuk menjawab surat Anda. Ini bisa dilakukan dengan menyiapkan surat atau kartu pos jawaban yang dilampirkan bersama surat follow-up Anda. Surat atau kartu pos jawaban itu sudah disertai perangko dan dialamatkan ke alamat Anda.


Cara seperti itu biasanya cukup jitu untuk mendapat jawaban. Meskipun kadang jawabannya bukan yang Anda harapkan, tapi setidaknya lebih baik mendapat jawaban daripada terus menerus berharap tanpa ada kepastian.

Pekerjaan



Tips Melamar Pekerjaan

Beberapa tips melamar pekerjaan :
  1. Lamar pekerjaan yang anda minati dan yakin mampu melaksanakan.
  2. Buatlah surat lamaran yang terkesan individual/personal khusus untuk perusahaan yang dimaksud jangan membuat surat lamaran yang sudah diformat secara standard atau meniru /jiplak mentah-mentah dari buku.
  3. Usahakan surat tsb singkat , faktual dan menarik dengan bahasa yang jelas dan penampilan yang menarik dalam arti : rapi ( tidak ada kesalahan dalam ejaan atau tatabahasa), bersih ( tinta hitam diatas kertas putuh, jangan ada koreksi seperti tippex atau perbaikan dengan pensil/bolpoin sebaiknya ketik dan cetak ulang saja ) dan selalu berusaha ditujukan kepada seseorang tertentu ( nama dan /atau jabatan yang spesifik ).
  4. Surat lamaran maksimal hanya satu halaman, selalu disertai resume/ C.V. (curriculum vitae) anda dan memberi impresi pertama yang positif tentang anda.
  5. Resume /C.V. anda sebaiknya memberi detil tentang dirimu mencakup latar belakang pendidikan, ketrampilan-ketrampilan yang anda miliki, pengalaman kerja ( full-time atau part-time atau free lance yg memberi anda kompetensi tertentu untuk melakukan suatu pekerjaan ), aktivitas (organisasi, masyarakat, olah raga ,dsb) dan prestasi – prestasi ( disekolah maupun luar sekolah) yang pernah anda raih. . Ciri resume / C.V. yang baik adalah : rapi, simpel, jujur dan akurat . Sebaiknya bersih dan disusun agar penyampaian informasi menarik dan mudah dibaca. Berilah jarak ( margin) pada semua sisi resume/c.v anda sebesar 1″ ( minimal 1/2″ kalau anda kekurangan space untuk mengisi informasi tentang diri anda.) Bagian putih ini membuat resume anda menarik, bersih dan mudah dibaca sekaligus memberi tempat bagi pembaca untuk membubuhkan catatan langsung pada resumemu. Gunakan kertas dan tinta yang sama dengan surat lamarannya.
  6. Proof read ulang surat lamaran dan resume/C.V. anda Pastikan bahwa tidak ada kesalahan Tipografis, tatabahasa/ grammar, bahasa yang diulang-ulang/repetitif, layout yang kurang rapi (miring atau tidak lurus) ataupun kesalahan lain. Suatu kesalahan dalam ejaan saja bisa menyebabkan anda kehilangan kesempatan yang penting untuk memperoleh pekerjaan.
  7. Silahkan membaca buku/literatur yang tersedia di toko-toko buku. Banyak yang mengulas cara-cara dan kiat yang efektif dalam menulis surat lamaran , resume/C.V. maupun wawancara.