Dosen pembimbing memegang peranan penting bagi kamu mahasiswa yang
tengah menyusun tugas akhir atau skripsi.
Kemampuan menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing turut menjadi salah satu
kunci sukses dalam menyelesaikan skripsi atau tugas akhir tersebut.
Ketentuan setiap kampus tentu berbeda. Ada kampus yang memberikan kesempatan
pada mahasiswa untuk memilih sendiri dosen pembimbingnya, adapula pihak kampus
yang memilihkan dosen pembimbing untuk mahasiswa yang akan skripsi.
Pada dasarnya, dosen pembimbing terdiri atas dua kategori, yakni dosen senior
dan dosen junior. Dosen yang dikategorikan sebagai dosen senior, pada umumnya
berusia 40 tahun ke atas. Bergelar minimal doktor atau profesor dan memiliki
jam terbang yang cukup tinggii. Sementara dosen junior adalah dosen yang
berusia di bawah 40 tahun, umumnya masih bergelar master, dan mudah dijumpai di
lingkungan kampus.
Kedua tipe dosen ini tentu memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing
ketika menjadi dosen pembimbing.
Jika memilih dosen senior:
Keuntungan yang akan kita peroleh dengan memilih dosen senior sebagai
pembimbing, di antaranya kualitas skripsimu secara umum akan lebih baik dari
teman-temanmu yang lain.
Nama dosen senior juga akan ‘membantu'mu ketika sidang karena dosen penguji
yang umumnya masih junior atau baru dan bergelar master akan merasa sungkan
untuk ‘membantai'mu. Hal ini akan turut berpengaruh terhadap nilai hasil sidang
yang memuaskan.
Namun, ada beberapa kesulitan yang akan kamu hadapi ketika memilih dosen senior
sebagai pembimbing, yaitu sulitnya proses bimbingan karena pada umumnya dosen
senior memiliki sifat perfeksionis. Maka, jangan heran ketika bimbingan kamu
akan terus mendapatkan revisi.
Selain itu, jam terbang yang tinggi membuat sang dosen memiliki jadwal yang
padat sehingga sulit untuk ditemukan untuk berkonsultasi.
Lantas, bagaimana dengan memilih dosen junior?
Perbedaan umur yang mungkin tidak terlalu jauh membuatmu merasa lebih dekat
dengan dosen pembimbing tersebut sehingga kamu dapat dengan mudah berkeluh kesah
selama proses pembuatan skripsi. Jam terbangnya yang belum terlalu tinggi turut
mempermudahmu untuk dalam menentukan janji temu untuk bimbingan.
Namun, kerugian memilih dosen pembimbing junior akan kamu alami ketika sidang.
Jika mendapatkan dosen penguji yang lebih senior dari dosen pembimbingmu, maka
kamu akan ‘dihajar' cukup telak. Sementara dosen pembimbingmu berada dalam
posisi tidak dapat membantu atau membelamu.
Memilih dosen pembimbing tidak dipungkiri menjadi faktor penentu dalam
pembuatan skripsi hingga sidang. Baik dosen senior maupun junior tentu memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka, pilihlah dosen sesuai dengan
karakter dan kepribadianmu sehingga dapat membantu menyelesaikan penyusunan
tugas akhir atau skripsi.
Sumber: kampus.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar